Assalammualaikum w.b.t;


Alhamdulillah setelah sebegitu lama tidak ana mengemaskini blog ini , akhirnya diberi jua sedikit kesempatan untuk menukilkan sesuatu buat peringatan diri sendiri dan sahabat semua yang ana sayangi kerana ALLAH. Pertama sekali ana ingin mengucapkan kemaafan diatas kekurangan nukilan atau 'posting' di blog ini. Namun atas ruang dan peluang yang ALLAH beri ini mudahan dapat ana manfaatkan sebaiknya untuk manfaat bersama insyaALLAH.


Setelah berapa ketika berjauhan dengan keluarga tercinta terdetik di hati untuk berbicara tentang mereka tentang usrati (keluargaku) tetapi dari sudut pandang yang lebih meluas dan bukannya khusus kepada keluargaku (hehehehe..).


Usrati..keluargaku..my family atau lain-lain bahasa yang mengambarkan sebuah masyarakat atau sekelompok kecil yang dianggotai oleh sepasang suami isteri yang berjawatan ibubapa dan ahli jawatan kuasa pengerak adalah anak-anak mereka. Sesungguhnya tanpa izin ALLAH dan ketabahan seorang ibu dalam sarat mengandungkan kita selama 9 bulan kita pasti tidak merasa kasih sayang seorang ibunda dan menghirup nafas di bumi ALLAH ini. Oleh itu bersyukurlah kita pada pemilik yang Hakiki, yang Maha Mengetahui setiap yang di langit dan dibumi di setiap saat dan ketika.


Kali ini sahaja ana ingin menggunakan pendekatan dari hati ke hati untuk kita sama-sama menyelusuri perasaan seorang insan yang bernama IBUNDA. Seorang insan yang jika tiada dia di dunia maka tiada siapa yang mampu mengantikan kasih sayang dan lembut sentuhannya melainkan kasih sayang ALLAH kepada kita.


IBUNDA . Itulah seuntai kata yang sedari kita didalam kandungannya , telah wujudnya kasih sayang yang tidak berbelah bagi buat anaknya. Seuntai kasih yang tidak mampu dinyatakan dengan kata-kata betapa kasihnya ibu sedari kecil lagi membelai lembut diri kita. Seorang ibunda yang sentiasa bersama kita ketika suka dan duka. Insan yang seusia kita menjengah kanak-kanak menyiapkan segala persiapan ke sekolah kita dengan sarapan, pakaian dan sebagainya. Ya ALLAH betapa ibu itu mulia disisiNya , bertarung nyawa di saat ingin melahirkan kita ke dunia.


Duhai sahabat yang ana sayangi. Ayuh kita duduk dan selami hati kecil ini bersama agar kita menyuburkan kembali kasih sayang kita buat ibunda.


setelah kamu melewati usia remajamu sudah berapa lama kamu menjadikannya sebagai ibu dan teman setiamu untuk mengadu segala perasaan dan permasalahan.

setelah usiamu meningkat , sudah berapa lamakah kamu tidak mendengar suara ibundamu dek terpisah kerana belajar atau bekerja di rantau orang .

setelah kamu berjaya sudah berapa kalikah kamu memohon agar diberi kemaafan dan restu disetiap perlakuan dan perbuatanmu selagi ia mengikuti syarak??

dan sudah berapa lamakah kamu tidak mengucap kata-kata CINTA kepada ibumu untuk menyatakan betapa kasih dan rindunya kamu kepadanya..

seberapa lamakah segala itu dan ini tidak kamu lakukan buat seorang ibu..



Duhai sahabatku, sesungguhnya bersyukurlah kita keran ALLAH mengurniakan kita seorang insan bernama IBU. Bagi mereka yang masih punya ibunda disisi ayuh kita gerakkan diri kita untuk menghargainya semasa hayatnya dan yang sudah kembali ke rahmatullah itu tidak bermakna ibunda tidak ada bersama kita. Sesungguhnya doa anak-anak yang soleh dan solehah itulah yang bisa menerangi pusaranya dan meringankan seksaannya di alam barzakh.


Terkadang semakin kita meningkat dewasa dan berjauhan dengannya ,kita tidak bisa tahu dan menyedari betapa rindunya seorang ibu kepada anaknya. Mungkin seorang ibu itu tidak menyatakan secara lisan tapi hatinya yang lembut itu pasti mengalir butir jernih tatkala mengimbas wajah anak yang tidak berjumpa sebulan, setahun, malahan berpuluh tahun setelah berjaya. Duhai sahabat, ingatlah sebagaimana keadaan ibunda kita , ia tetap ibunda kita yang wajib kita sayangi dan lindungi. Sesungguhnya syurga itu terletak di bawah tapak kaki ibumu.


Ayuh sahabat kita gerakkan jiwa kita untuk sama-sama muhasabah diri betapa banyaknya khilaf kita pada ibu semenjak kita lahir hingga saat ini. Andai kamu bisa berkesempatan menemuinya atau paling kurang mendengarkan suaranya jangan berlengah. Teruskan menghubungi ibu untuk bertanya keadaannya yang terkini. Redha seorang ibu terhadap anaknya itu merupakan salah satu nikmat terbaik yang ALLAH berikan buat hambaNya untuk mendapat kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan di akhirat sana.


Akhir kalam, sayangilah ibumu, ciumlah tangannya dan kucuplah dahi dan pipi serta sujud pada kakinya memohon segala kemaafan atas segala dosa lalu. Lafazkanlah kasih sayangmu pada ibu sementara kamu masih melihat seraut wajah IBUNDA.. jangan nanti kamu menyesal di penghujung hari. Kerana tika itu segala sesalan sudah tidak berguna lagi..